Sabtu, 16 Juni 2012

Pernyataan Sikap : Solidaritas Untuk Papua (SUP)

SOLIDARITA UNTUK PAPUA (SUP) 

Aliansi Mahasiswa Papua (AMP), Front Nasional Mahasiswa Papua (FNMP), Indonesia Bangkit (IB), Perempuan Mahardika, Pusat Perjuangan Mahasiswa untuk Pembebasan Nasional (PEMBEBASAN), Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI), Forum Aksi Mahasiswa Jogja (FAM-J), Front Nasional Mahasiswa (FMN) 

"TARIK MILITER (TNI-POLRI) DARI SELURUH TANAH PAPUA DAN USUT TUNTAS KASUS-KASUS PELANGGARAN HAM DI PAPUA" 

Kekerasan dan Pelanggaran HAM yang dilakukan oleh Aparat Milier Indonesia terus berlanjut hingga saat ini, seperti yang diberiakan lewat media online, media elektronik, maupun cetak bahwa di Papua saat ini sedang marak terjadi penembakan – penembakan misterius oleh orang – orang yang tidak dikenal, namun menurut kami teror berupa penembakan – penembakan yang terjadi di beberapa daerah di Papua itu memang sengaja di lakukan oleh Aparat Militer Indonesia ( TNI / POLRI ) yang beradadi Papua.

Sejak dua bulan terakhir ( Mei – Juni 2012 ) ini saja tercatat berbagai kasus kekerasan berupa penembakan oleh Aparat Militer Indonesia terhadap Rakyat Papua yang menelan puluhan korban meninggal dan luka – luka, beberapa kasus penembakan yang di lakukan oleh Aparat Militer Indonesia dalam dua bulan terakhir ini diantaranya : 1) Penembakan yang dilakukan oleh TNI terhadap 1 Orang massa KNPB pada tanggal 1 Mei 2012, korban ditembak setelah ia bersama rekan – rekannya pulang seusai mengikuti aksi demo Hari Anegsasi di Jayapura, 2) Penembakan yang dilakukan oleh Polisi terhadap 5 Rakyat Papua di daerah Penambangan Liar Degeuwo, 4 orang kritis dan 1 meninggal dunia, penembakan terhadap 5 warga Papua di Degeuwo ini dilakukan oleh aparat Kepolisiaan untuk melindungi Penambangan Liar yang ada di sana, 3) Penembakan yang dilakukan oleh TNI dan Polisi terhadap massa Aksi KNPB ketika hendak melakukan Aksi Demo di Jayapura ( Sentani ) pada tanggal 4 juni 2012, dalam kasus ini terdapat 2 orang korban meninggal dunia, belasan lainnya luka – lukan dan puluhan orang lainnya di tahan oleh Polisi, 4) Penyerbuan dan penembakan yang dilakukan oleh TNI Batalion 756 Wamena terhadap masyarakat di kampung Honelama, Wamena, Jayawijaya - Papua pada tanggal 6 juni 2012, dalam kasus penyerbuan dan penembakan yang dilakukan TNI ini terdapa 4 korban orang dewasa dan 1 orang anak kecil. Selain menembaki warga setempat, TNI pun melakukan pembakaran dan pengerusakan rumah – rumah warga setempat. Selain itu TNI pun melakukan penangkapan dan penahanan terhadap puluhan warga setempat, 5) Penembakan yang dilakukan oleh oknum Polisi terhadap seorang pemuda Papua bernama Teju Tabuni 17 tahun di Jayapura pada tanggal 7 Juni 2012, 6) Penembakan yang dilakukan oleh Polisi terhadap warga Papua di Serui, dalam kasus ini terdapat 1 orang meninggal dunia ditembak Polisi, selain itu polisi juga melakukan pembakaran rumah – rumah warga setempat. Serta penembakan oleh aparat gabungan polisi dan densus 88 terhadap Wakil Ketua I Kominte Nasional Papua Barat (KNPB) pada tanggal 14 Juni 2012. 

Selain beberapa kasus diatas, beberapa kasus teror yang sering terjadi di Papua belakangan ini, didalangi oleh Aparat Militer Indonesia yang sengaja ingin mengkambing hitamkan gerakan perlawanan yang dilakukan oleh Rakyat Papua. Dari beberapa bukti – bukti proyektil peluruh yang diambil dari tubuh korban penembakan sangat jelas menunjukan kalau pelaku teror di Papua selama ini adalah Militer Indonesia itu sendiri. 

Dengan melihat rentetan peristiwa kekerasan yang dilakukan oleh Aparat Militer Indonesia terhadap Rakyat Papua di Tanah Papua, maka kami Solidaritas Untuk Papua (SUP) menuntut kepada rezim fasis SBY-Boediono untuk segera “TARIK MILITER (TNI-POLRI) ORGANIK DAN NONORGANIK DARI SELURUH TANAH PAPUA DAN USUT TUNTAS KASUS-KASUS PELANGGARAN HAM DI PAPUA” dan menyatakan sikap : 

1. Buka Ruang Demokrasi untuk Rakyat Papua 

2. Tarik Militer (TNI-POLRI) Organik dan Non Organik dari Seluruh Tanah Papua 

3. Copot Kapolda Papua dan Pangdam Cenderawasih 

4. Polda Papua Segera Melakukan Uji Balistik untuk Membuktikan Pelaku Penembakan 

Demikian pernyataan sikap Solidaritas Untuk Papua (SUP), kami menyerukan dukungan dan solidaritas seluruh Rakyat Indonesia dan kepada Kawan-kawan Jurnalis untuk bersama-sama mengupayakan terciptanya demokratisasi di atas Tanah Papua.

Yogyakarta, 16 Juni 2012 


Leksi Degei 
Kordinator Umum SUP

Tidak ada komentar:

Posting Komentar