Sabtu, 25 Desember 2010

Manifesto Partai Komunis

Oleh : Karl Marx & F. Engels (1848)

Sejarah dari semua masyarakat yang ada hingga sekarang ini adalah sejarah perjuangan kelas. Orang-merdeka dan budak, patrisir dan plebejer , tuan bangsawan dan hamba, tukang-ahli  dan tukang pembantu, pendeknya: penindas dan yang tertindas, senantiasa ada dalam pertentangan satu dengan yang lain, melakukan perjuangan yang tiada putus-putusnya, kadang-kadang dengan tersembunyi, kadang-kadang dengan terang-terangan, suatu perjuangan yang setiap kali berakhir dengan penyusunan-kembali masyarakat umumnya atau dengan sama-sama binasanya kelas-kelas yang bermusuhan. Baca Langsung di Sumber

Jumat, 24 Desember 2010

Pengantar Logika Marxisme

Oleh : George Novack
Pelajaran di bawah ini adalah tentang pemikiran dialektika materialis, atau apa yang dikenal sebagai logika Marxisme. Betapa mengejutkan, apakah pelajaran ini memang penting? Di sini berkumpul anggota dan simpatisan dari sebuah partai revolusioner yang, di tengah-tengah perang dunia ke II, sedang berada di bawah tekanan pemerintahan. Perang tersebut merupakan sebuah perang terbesar dalam sejarah dunia. Buruh-buruh industri, kaum revolusioner profesional, berkumpul bersama bukan untuk membicarakan dan memutuskan sebuah aksi bersama, tapi untuk mempelajari sebuah ilmu yang menjadi tuntunan—sama seperti matematika tingkat tinggi—bagi perjuangan politik sehari-hari sekarang ini. Baca Langsung di Sumber

Kamis, 23 Desember 2010

Peranan Yang Dimainkan Kerja Dalam Peralihan Dari Kera Ke Manusia

Oleh : Friedrich Engels (1876)

Kerja adalah sumber segala kekayaan, demikian dinyatakan oleh para ahli ekonomi-politik. Inilah — di samping alam, yang membekalinya dengan material, yang diubahnya menjadi kekayaan. Tetapi ia secara tidak-terhingga juga lebih daripada ini. Ia adalah kondisi dasar utama bagi semua keberadaan manusia, dan ini hingga batas sedemikian rupa sehingga, dalam arti tertentu mengharuskan kita berkata: kerja itu sendiri yang menciptakan manusia. Baca Langsung di Sumber

Rabu, 22 Desember 2010

Negara dan Revolusi

Oleh :  V.I. Lenin (1917)
 
Masalah negara sekarang ini memperoleh arti penting yang khusus baik di bidang teori maupun di bidang politik praktis. Perang imperialis telah sangat mempercepat dan memperhebat proses kapitalisme monopoli menjadi kapitalisme monopoli-negara. Penindasan yang mengerikan atas massa pekerja keras oleh negara, yang makin lama makin erat berpadu dengan perserikatan-perserikatan kapitalis yang mahakuasa, menjadi lebih mengerikan lagi. Negeri-negeri yang maju sedang berubah --kita berbicara tentang "daerah belakang" mereka--menjadi penjara-penjara kerja paksa-militer bagi kaum buruh. Baca Langsung di Sumber

Selasa, 21 Desember 2010

Sosialisme dan Agama

Oleh :  V.I. Lenin (1905)

Masyarakat yang ada saat ini sepenuhnya didasarkan atas eksploitasi yang dilakukan oleh sebuah minoritas kecil penduduk, yaitu kelas tuan tanah dan kaum kapitalis, terhadap masyarakat luas yang terdiri atas kelas pekerja. Ini adalah sebuah masyarakat perbudakan, karena para pekerja yang "bebas", yang sepanjang hidupnya bekerja untuk kaum kapitalis, hanya "diberi hak" sebatas sarana subsistensinya. Hal ini dilakukan kaum kapitalis guna keamanan dan keberlangsungan perbudakan kapitalis. Baca Langsung di  Sumber 

Selasa, 09 November 2010

Pesan Rakyat Papua untuk Obama: Tutup Freeport

VHRmedia, Jakarta – Hari  ini Presiden Amerika Serikat Barack Obama dijadwalkan tiba di Indonesia. Di balik kemeriahan penyambutan Obama, warga Papua punya cerita kelam untuk presiden kulit hitam pertama AS itu: PT Freeport Indonesia.

Koordinator Umum Aliansi Mahasiswa Papua Rinto Kogoya mengatakan, jika Istana Negara menyambut Presiden Obama dengan karpet merah, warga Papua menyambut Obama dengan darah.

Sambut Obama: Demo Freeport Serentak Di Tiga Kota

JAKARTA - Aliansi Mahasiswa Papua (AMP) dan Liga Perjuangan Nasional Rakyat Papua Barat (LPNR-PB), melakukan aksi demo tutup PT Freeport (PTFI), secara serentak di 3 Kota, Jakarta depan Plaza 89 kantor PTFI, Surabaya Pangasari PTFI dan areal PT Freeport Timika.

Dalam aksi di depan kantor PTFI Jakarta masa aksi memaksa masuk ke halaman gedung namun dihalangi oleh aparat yang telah berjaga sebelumnya.
Masa sempat melakukan aksi pemblokiran jalan selama 30 menit yang menimbulkan kemacetan panjang di ruas Jl. Rasuna Said, Kuningan.

Mahasiswa Papua Demo Kantor Pusat Freeport

Jakarta, seruu.com - Sambut kedatangan Presiden Amerika Serikat Barrack Obama, puluhan mahasiswa dari Aliansi Mahasiswa Papua melakukan aksi di depan kantor pusat PT. Freeport McMoran Indonesia, plaza 89, Kuningan Jakarta. Mahasiswa menuntut agar Freeport menutup tambangnya di Papua. Aksi yang dilakukan sejak sekitar pukul 11.00 WIB, Selasa (09/11) hari ini, di awali long march dari kantor Walhi (di Jln. Tegal Parang Utara No. 14) menuju kantor PT Freeport Indonesia di Jakarta (atau Plaza 89, Kuningan).

Mahasiswa Papua Serukan Obama Batalkan Kunjungan

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Puluhan massa mahasiswa Papua yang tergabung dalam aliansi Mahasiswa Papua kembali berunjuk rasa menentang kedatangan Presiden AS, Barrack Obama yang dijadwalkan datang sore ini. Mereka mendesak dan menyerukan agar Obama membatalkan kunjungannya ke Indonesia.

Dituding Pembohong, Mahasiswa Papua Tuntut PT Freeport Ditutup Sekarang

JAKARTA, RIMANEWS - Dituding pembohong,  Puluhan orang yang tergabung dalam Aliansi Mahasiswa Papua dan Pro Demokrasi Indonesia, Selasa (9/11), menuntut agar PT. Freeport segera ditutup. Aksi ini berlangsung di depan kantor PT. Freeport, Kuningan, Jakarta.

Aliansi Mahasiswa Papua Tuntut Freeport Ditutup

Rinto Kogoya, koordinator umum aksi dan juga ketua AMP, mengatakan bahwa berbagai persoalan yang timbul di tanah Papua tidak lepas dari campur tangan pihak asing, khususnya Amerika Serikat melalui PT.Freeport, yang terus mengeruk kekayaan bumi Papua dan menyebabkan kejahatan kemanusiaan di Papua. 

"Rakyat Papua menderita dan menjadi korban kepentingan kapitalis asing di Papua. Lingkungan Papua juga rusak akibat penambangan yang dilakukan PT.Freeport, sementara Freeport tidak memberikan manfaat bagi bangsa Indonesia, khususnya bangsa Papua yang jumlahnya sedikit. Kami menuntut agar PT.Freeport ditutup dan meminta pertanggung jawaban Amerika Serikat, PBB, dan Indonesia atas penderitaan yang dialami bangsa Papua."ujarnya. 

Massa pendemo juga menuntut penghentian kerja sama militer antara Indonesia dengan Amerika Serika, penyelesaian kasus pelanggaran HAM di Papua, penarikan pasukan TNI dari Papua dan pelaksanaan referendum bagi bangsa Papua.

Ruben Magai, dalam wawancara via telepon, mengatakan aksi yang dilakukan oleh para mahasiswa merupakan hal logis apabila melihat pelanggaran HAM yang terjadi di Papua, akibat keberadaan Freeport yang sudah ada di Papua sejak Tahun 1967. 

"Amerika seharusnya bertanggungjawab atas permasalahan yang terjadi di Papua dan kedatangan Obama merupakan momentum yang tepat untuk menyuarakan aspirasi rakyat Papua. Apabila kesempatan untuk menyuarakan aspirasi tidak diberikan untuk masyarakat Papua, dimana hak rakyat Papua untuk berdemokrasi. Pelaksanaan Otsus yang setengah-setengah di Papua juga merupakan bentuk pelanggaran terhadap demokrasi" lanjutnya. 

Keberadaannya di Jakarta dengan beberapa anggota DPRP terkait dengan pengajuan judicial review UU Otsus dimana terjadi penghilangan hak dan fungsi DPRP untuk melakukan pengawasan dan pemilihan gubernurnya.| Sumber : www.suluhnusantara.com

Senin, 21 Juni 2010

“Segera Cabut Status Daerah Operasi Militer (DOM) dan Kebijakan Bumi Hangus dari Distrik Tingginambut, Kabupaten Puncak Jaya – Papua”

SOLIDARITAS UNTUK PAPUA

Rezim Fasis Boneka Susilo Bambang Yudhoyono antek Imperialis Amerika pada awal masa jabatannya pada periode pertama pernah menyampaikan akan menyelesaikan masalah Papua secara “mendasar, menyeluruh, dan bermartabat”. Niat SBY itu, terasa kian menjauh setelah periode ke-dua SBY menjabat sebagai orang nomor 1 di Indonesia, jika kita menyimak apa yang kini terjadi di Papua, khususnya mengenai pemberlakuan Status Dearah Operasi Militer (DOM) atau Kebijakan Bumi Hangus di Distrik Tingginambut, Kabupaten Puncak Jaya – Papua, yang dibuat melalui kesepakatan antara Pemerintah Kabupaten Puncak Jaya, Pangdam XVII Trikora dan Polda Papua pada bulan Mei 2010. Dalam kesepakatan antara Pemda Puncak Jaya, Pangdan XVII/Trikora dan Polda Papua meminta agar semua warga massa rakyat setempat dan pemimpin gereja, termasuk perempuan, pemuda, anak-anak, pemimpin tradisional dan kepala desa segera keluar dari wilayah Distrik Tingginambut paling lambat antara 27 – 28 Juni 2010. Hal ini membuktikan semakin fasis-nya rezim dan menunjukan watak klas penguasa hari ini yang anti-Rakyat dan selalu bersembunyi di balik slogan Demokrasi dan penegakan Hak Asasi Manusia (HAM).