Selasa, 09 November 2010

Pesan Rakyat Papua untuk Obama: Tutup Freeport

VHRmedia, Jakarta – Hari  ini Presiden Amerika Serikat Barack Obama dijadwalkan tiba di Indonesia. Di balik kemeriahan penyambutan Obama, warga Papua punya cerita kelam untuk presiden kulit hitam pertama AS itu: PT Freeport Indonesia.

Koordinator Umum Aliansi Mahasiswa Papua Rinto Kogoya mengatakan, jika Istana Negara menyambut Presiden Obama dengan karpet merah, warga Papua menyambut Obama dengan darah.

Sambut Obama: Demo Freeport Serentak Di Tiga Kota

JAKARTA - Aliansi Mahasiswa Papua (AMP) dan Liga Perjuangan Nasional Rakyat Papua Barat (LPNR-PB), melakukan aksi demo tutup PT Freeport (PTFI), secara serentak di 3 Kota, Jakarta depan Plaza 89 kantor PTFI, Surabaya Pangasari PTFI dan areal PT Freeport Timika.

Dalam aksi di depan kantor PTFI Jakarta masa aksi memaksa masuk ke halaman gedung namun dihalangi oleh aparat yang telah berjaga sebelumnya.
Masa sempat melakukan aksi pemblokiran jalan selama 30 menit yang menimbulkan kemacetan panjang di ruas Jl. Rasuna Said, Kuningan.

Mahasiswa Papua Demo Kantor Pusat Freeport

Jakarta, seruu.com - Sambut kedatangan Presiden Amerika Serikat Barrack Obama, puluhan mahasiswa dari Aliansi Mahasiswa Papua melakukan aksi di depan kantor pusat PT. Freeport McMoran Indonesia, plaza 89, Kuningan Jakarta. Mahasiswa menuntut agar Freeport menutup tambangnya di Papua. Aksi yang dilakukan sejak sekitar pukul 11.00 WIB, Selasa (09/11) hari ini, di awali long march dari kantor Walhi (di Jln. Tegal Parang Utara No. 14) menuju kantor PT Freeport Indonesia di Jakarta (atau Plaza 89, Kuningan).

Mahasiswa Papua Serukan Obama Batalkan Kunjungan

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Puluhan massa mahasiswa Papua yang tergabung dalam aliansi Mahasiswa Papua kembali berunjuk rasa menentang kedatangan Presiden AS, Barrack Obama yang dijadwalkan datang sore ini. Mereka mendesak dan menyerukan agar Obama membatalkan kunjungannya ke Indonesia.

Dituding Pembohong, Mahasiswa Papua Tuntut PT Freeport Ditutup Sekarang

JAKARTA, RIMANEWS - Dituding pembohong,  Puluhan orang yang tergabung dalam Aliansi Mahasiswa Papua dan Pro Demokrasi Indonesia, Selasa (9/11), menuntut agar PT. Freeport segera ditutup. Aksi ini berlangsung di depan kantor PT. Freeport, Kuningan, Jakarta.

Aliansi Mahasiswa Papua Tuntut Freeport Ditutup

Rinto Kogoya, koordinator umum aksi dan juga ketua AMP, mengatakan bahwa berbagai persoalan yang timbul di tanah Papua tidak lepas dari campur tangan pihak asing, khususnya Amerika Serikat melalui PT.Freeport, yang terus mengeruk kekayaan bumi Papua dan menyebabkan kejahatan kemanusiaan di Papua. 

"Rakyat Papua menderita dan menjadi korban kepentingan kapitalis asing di Papua. Lingkungan Papua juga rusak akibat penambangan yang dilakukan PT.Freeport, sementara Freeport tidak memberikan manfaat bagi bangsa Indonesia, khususnya bangsa Papua yang jumlahnya sedikit. Kami menuntut agar PT.Freeport ditutup dan meminta pertanggung jawaban Amerika Serikat, PBB, dan Indonesia atas penderitaan yang dialami bangsa Papua."ujarnya. 

Massa pendemo juga menuntut penghentian kerja sama militer antara Indonesia dengan Amerika Serika, penyelesaian kasus pelanggaran HAM di Papua, penarikan pasukan TNI dari Papua dan pelaksanaan referendum bagi bangsa Papua.

Ruben Magai, dalam wawancara via telepon, mengatakan aksi yang dilakukan oleh para mahasiswa merupakan hal logis apabila melihat pelanggaran HAM yang terjadi di Papua, akibat keberadaan Freeport yang sudah ada di Papua sejak Tahun 1967. 

"Amerika seharusnya bertanggungjawab atas permasalahan yang terjadi di Papua dan kedatangan Obama merupakan momentum yang tepat untuk menyuarakan aspirasi rakyat Papua. Apabila kesempatan untuk menyuarakan aspirasi tidak diberikan untuk masyarakat Papua, dimana hak rakyat Papua untuk berdemokrasi. Pelaksanaan Otsus yang setengah-setengah di Papua juga merupakan bentuk pelanggaran terhadap demokrasi" lanjutnya. 

Keberadaannya di Jakarta dengan beberapa anggota DPRP terkait dengan pengajuan judicial review UU Otsus dimana terjadi penghilangan hak dan fungsi DPRP untuk melakukan pengawasan dan pemilihan gubernurnya.| Sumber : www.suluhnusantara.com