Jumat, 27 September 2013

Asrama Mahasiswa Papua Bali di Teror Intel, Jelang KTT APEC 2013

Bali, 27-09-2013Menjelang pelaksanaan Konferensi Tingkat Tinggi Asia Pasific Economi Coorporation (KTT APEC) 2013 di Nusa Dua Denpasar – Bali dari tanggal 1-8 Oktober 2013, Asrama Mahasiswa Papua didatangi oknum aparat berpakaian preman. 

Kedatangan oknum aparat yang bekerja sebagai intel ini sebenarnya untuk mencari tahu apakah mahasiswa Papua di kota Bali akan melakukan aksi demo untuk menyikapi pelaksanaan KTT tersebut atau tidak. Namun dengan berbagai alas an yang tidak jelas beberapa oknum intel ini tanpa meminta ijin penghuni asrama, langsung mendatangi kamar tidur dan ruang nonton yang terletak diantai II. Padahal ruang tamu berada dilantai I asrama.


Aparat Indonesia ketakutan akan adanya aksi dari mahasiswa Papua saat momen KTT nanti karena akan dihadiri oleh lebih dari 5000 media Indonesia dan Internasional. Sehingga upaya aparat untuk membendung aksi mahasiswa Papua ini dilakukan dengan terror terlebih dahulu yang kemudian akan menganggu psikologi mahasiswa Papua untuk melakukan aksi saat KTT berlangsung ataupun bergabung dengan aksi aliansi organisasi-organisasi non Papua yang melakukan aksi untuk menyikapi KTT ini.
Melki, ketua Asrama Mahasiswa Papua Bali mengatakan aktifitas oknum intel ini sudah beberapa hari belakangan ini dilakukan dimulai sejak tanggal 15 September 2013 hingga 26 September kemarin. Kedatangan intel ini dalam jumlah yang bervariasi ada 2 orang, kadang 6 orang dan 3-4 orang. Menurutnya kedatangan beberapa oknum intel ini sebenarnya sangat menganggu aktifitas kuliah mahasiswa Papua di Bali, karena merasa diteror dengan berbagai pertanyaan yang tidak masuk akal. Rata-rata penghuni asrama adalah mahasiswa baru sehingga menghadapi situasi yang demikian, mereka merasa tertekan dan panik.
Untuk menghentikan aktifitas intelijen ini, kami sudah berpesan kepada mereka jika datang lagi dengan alasan yang tidak jelas dan masuk tanpa minta ijin ke penghuni asrama, kami akan mengadukan perlakuan ini ke pimpinan kesatuan dimana pihak oknum intel bertugas. Sambung Melki.
Foto berita ini adalah 2 orang oknum intel yang berhasil disekap penghuni asrama dan diambil gambar dengan mengunakan kamera ponsel.
Sampai dengan saat ini, mahasiswa Papua di Bali terus berada dalam keadaan tertekan dan tidak nyaman untuk berkuliah. Sehingga dimohon dukungan dari seluruh masyarakat Papua dimana saja berada. (Sekian)